News

Durian Beku Indonesia Akhirnya Tembus Pasar Tiongkok, Ekspor Perdana 48 Ton Senilai Rp 5,1 Miliar Dilepas

283
×

Durian Beku Indonesia Akhirnya Tembus Pasar Tiongkok, Ekspor Perdana 48 Ton Senilai Rp 5,1 Miliar Dilepas

Sebarkan artikel ini
Foto Istimewa

IDNZONE.COM – Upaya panjang pemerintah Indonesia untuk menembus pasar durian Tiongkok membuahkan hasil. Badan Karantina Indonesia (Barantin) secara resmi melepas ekspor perdana durian beku Indonesia ke China sebanyak 48 ton dengan nilai mencapai Rp 5,1 miliar pada Senin (15/12/2025) di Bogor.

Pengiriman perdana durian beku ini dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju Pelabuhan Qingdao, Tiongkok. Barantin mengklaim momen ini sebagai tonggak penting setelah proses negosiasi dan pemenuhan persyaratan yang memakan waktu hampir dua tahun.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Kepala Barantin, Sahat Panggabean, mengungkapkan bahwa ekspor ini merupakan realisasi dari proses yang panjang dan membutuhkan komitmen serta sumber daya besar dari berbagai pihak.

“Ini adalah realisasi ekspor perdana durian beku ke China, yang merupakan wujud dari rangkaian proses panjang yang memakan waktu yang cukup lama dan membutuhkan penyediaan sumber daya yang tidak sedikit,” ungkap Sahat dalam keterangan tertulisnya.

Menguasai Pasar yang Didominasi Negara Lain

Sahat menilai, durian Indonesia memiliki cita rasa khas yang sangat diminati konsumen China. Selama ini, pasar durian beku di Tiongkok didominasi oleh negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Indonesia, kata Sahat, selama ini lebih banyak berperan sebagai pemasok bahan baku ke negara-negara tersebut sebelum diekspor ulang ke China.

Melihat potensi besar ini, Sahat langsung menjalin komunikasi government to government (G to G) dengan otoritas karantina China, General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC). Upaya ini menghasilkan draf protokol ekspor durian beku dari pemerintah China kepada Indonesia.

Setelah koordinasi intensif hampir dua tahun bersama Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Protokol Ekspor Durian Beku Indonesia-China akhirnya ditandatangani oleh Barantin dan GACC pada 25 Mei 2025 di Jakarta.

Baca Juga  Rupiah Diprediksi Melemah Usai Perombakan Kabinet, Investor Respon Negatif Penggantian Menkeu

Persyaratan Ketat dan Potensi Pasar Ratusan Triliun

Plt. Deputi Bidang Karantina Tumbuhan Barantin, Drama Panca Putra, menekankan pentingnya aspek ketelusuran (traceability) dalam ekspor durian beku ini, yang diatur melalui Peraturan Barantin Nomor 15 Tahun 2024.

Hingga saat ini, tercatat delapan rumah pengemasan durian beku telah memenuhi syarat sebagai Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) dan terdaftar di sistem Tiongkok, tersebar di Sulawesi Tengah (tujuh fasilitas) dan Kabupaten Bogor (satu fasilitas).

Sesuai protokol, produk yang diizinkan meliputi daging durian (pulp), pasta durian (puree), dan durian utuh (whole durian). Produk wajib berasal dari durian segar yang dibekukan dengan suhu minimal -30°C dan dipertahankan pada suhu inti -18°C atau lebih rendah. Selain itu, eksportir juga harus memastikan produk bebas dari cemaran, memiliki kebun terdaftar GAP, dan rumah kemas teregistrasi Bapanas.

Aditya Pradewo, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin), menyebut pasar China adalah peluang emas. Permintaan durian di Tiongkok mencapai US$8 miliar atau sekitar Rp 128 triliun per tahun. Dengan varietas unggulan nasional, Indonesia optimistis mampu merebut 5-10 persen pangsa pasar, dengan potensi devisa mencapai Rp 6,4 triliun hingga Rp 12,8 triliun per tahun.

Sementara itu, pelaku usaha PT Zarafa Ridho Lestari, Muchlido Apriliast, menyambut baik pemberlakuan protokol ekspor langsung ini karena memberikan efisiensi signifikan. Sebelumnya, ekspor harus melalui Thailand dengan biaya logistik mencapai US$18.000 per kontainer. Dengan ekspor langsung, biaya logistik kini turun menjadi sekitar US$10.000-11.000 per kontainer, menghemat sekitar US$8.000 per kontainer.

Berdasarkan data sertifikasi Barantin, sepanjang Januari-November 2025, total ekspor durian Indonesia mencapai 10.162 ton, dengan Thailand, China, dan Malaysia menjadi tujuan utama. (RXI)