News

Presiden Prabowo Targetkan Seluruh Desa Teraliri Listrik pada 2030

377
×

Presiden Prabowo Targetkan Seluruh Desa Teraliri Listrik pada 2030

Sebarkan artikel ini
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia didampingi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari (kiri) memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/10/2025)

IDNZONE.COM – Presiden Prabowo Subianto menargetkan seluruh desa di Indonesia sudah teraliri listrik pada tahun 2029 atau selambatnya 2030. Target ambisius ini dicanangkan sebagai upaya memastikan anak-anak di wilayah pedalaman, serta daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), mendapatkan akses listrik yang memadai.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan perhatian khusus Presiden Prabowo tersebut dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“Bapak Presiden mempunyai perhatian khusus kepada anak-anak kita, di pedalaman daerah 3T. Bapak Presiden punya keinginan agar sekolah harus memakai teknologi pakai layar sehingga listrik harus kita masukan,” ujar Bahlil.

Bahlil mengungkapkan bahwa saat ini masih terdapat tantangan besar dalam pemerataan akses listrik, dengan rincian sekitar 5.700 desa dan 4.400 dusun di Indonesia yang belum terjamah listrik.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah telah menyusun langkah percepatan. Tahun ini, atas perintah Presiden, Pemerintah menargetkan pembangunan jaringan listrik di lebih dari 1.100 desa dan melayani sekitar 250 ribu rumah tangga.

“Tahun ini atas perintah Bapak Presiden, kita mampu membangun jaringan di 1.100 lebih desa. Di tahun 2026, kita juga akan mengembangkan kurang lebih sekitar 1.000–2.000 desa,” jelasnya.

Bahlil menambahkan bahwa fokus utama saat ini adalah melayani wilayah yang belum memiliki listrik. “Kami sekarang sedang fokus bagaimana bisa melayani desa-desa, melayani dusun-dusun yang belum ada listrik,” katanya.

Pemerintah akan menggunakan dua pendekatan utama dalam memperluas jaringan listrik ke desa-desa, yaitu: pertama, melalui pemasangan panel surya (solar panel); dan kedua, melalui interkoneksi dengan jaringan PLN yang sudah tersedia di sekitar lokasi.

Secara paralel, Pemerintah juga menyiapkan strategi transisi energi menuju penggunaan tenaga surya. Langkah ini diharapkan tidak hanya memperluas elektrifikasi, namun juga mempercepat terwujudnya desa mandiri energi di berbagai daerah. “Sambil kita paralel untuk mendorong transisi energi dengan memakai tenaga surya, kita sedang siapkan ke depan,” imbuh Bahlil.

Baca Juga  DPRD Jatim Dorong Kinerja BUMD Tingkatkan PAD dan Jadi Agen Pembangunan.

Sorotan DPR terhadap Rasio Elektrifikasi

Upaya percepatan elektrifikasi ini mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI, Alfons Manibui, meminta PLN untuk mempercepat pemerataan akses listrik, khususnya hingga ke daerah perbatasan.

Alfons menyoroti adanya ketidaksesuaian antara data rasio elektrifikasi nasional yang diklaim PLN dengan kondisi riil di lapangan. Ia mencatat bahwa masih ada desa, khususnya di Kalimantan Utara, yang belum mendapatkan pasokan listrik dari jaringan nasional.

“Sudah sering kami sampaikan ke PLN, data rasio elektrifikasi nasional yang mereka klaim tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Hari ini faktanya ada 115 kampung yang belum teraliri listrik, bahkan berada di perbatasan,” ujar Alfons pada Kamis (17/9/2025), sebagaimana dikutip dari situs dpr.go.id. (HQP)