IDNZONE.COM – Pemerintah menargetkan implementasi penuh kebijakan zero over dimension over loading (ODOL) atau nol kendaraan kelebihan dimensi dan kelebihan muatan pada tahun 2027. Kebijakan ini dipastikan tidak akan mendorong lonjakan laju inflasi secara signifikan, sebaliknya justru membawa dampak positif bagi keselamatan dan efisiensi infrastruktur.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, menyampaikan hal tersebut saat memberikan pengarahan dalam Focus Group Discussion (FGD) Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (26/10/2025).
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) di wilayah Jakarta dan Jawa Barat, perkiraan kenaikan biaya logistik akibat kebijakan zero ODOL hanya sekitar 3,3%. Kenaikan ini didorong oleh faktor-faktor seperti harga BBM, tol, sewa truk, dan perawatan armada.
“Ada kekhawatiran masyarakat dari diterapkannya Zero Over Dimension Over Load, tapi ternyata hasil surveinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dampak inflasi hanya 0,02% hingga 0,14% yang sangat kecil, justru diiringi dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,06% hingga 0,08%,” kata Aan.
Aan menambahkan, penerapan kebijakan ini justru akan membuat iklim investasi dan perekonomian menjadi bergairah, serta menguntungkan para pengusaha logistik atau pemilik kendaraan secara ekonomi.
Manfaat Ganda: Keselamatan dan Penghematan Infrastruktur
Lebih lanjut, Dirjen Aan Suhanan memaparkan manfaat sosial dan infrastruktur dari penerapan nol ODOL berdasarkan survei BPS.
Truk ODOL tercatat sebagai kontributor kedua tertinggi penyebab kecelakaan di jalan setelah sepeda motor, dengan persentase kecelakaan berkisar 10-12%. Dengan zero ODOL, diperkirakan terjadi penurunan kecelakaan yang melibatkan angkutan logistik hingga 22,4%.
“Selain itu, potensi efisiensi dan penghematan infrastruktur bisa mencapai Rp 1,4 triliun hingga Rp 2,8 triliun per tahun,” ungkap Aan. Penghematan ini didapat dari berkurangnya kerusakan jalan yang disebabkan oleh muatan berlebih.
Aan menutup pengarahannya dengan mengajak seluruh pihak, termasuk asosiasi transporter dan pengusaha logistik, untuk berkomitmen penuh merealisasikan target zero ODOL pada 2027.
“Mari kita sukseskan Zero kendaraan over dimension over load pada 2027. Ini tidak bisa ditunda lagi, sesuai arahan Bapak Presiden, karena dampaknya luar biasa, terutama untuk keselamatan. Komitmen kita hari ini akan menyelamatkan ribuan nyawa di masa depan,” pungkasnya. (HOA)




