News

BPBD Lumajang: Jutaan Meter Kubik Material Vulkanik Semeru Mengancam Warga

383
×

BPBD Lumajang: Jutaan Meter Kubik Material Vulkanik Semeru Mengancam Warga

Sebarkan artikel ini

IDNZONE.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengeluarkan peringatan keras bagi masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru. Terdapat potensi bahaya dari jutaan meter kubik material vulkanik yang sewaktu-waktu dapat turun, terutama dipicu oleh aktivitas erupsi dan curah hujan tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Isnugroho, menegaskan bahwa material tersebut merupakan ancaman serius bagi keselamatan warga, khususnya mereka yang beraktivitas di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Semeru.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“Ada jutaan meter kubik material vulkanik Semeru yang menjadi potensi bahaya bagi warga. Sehingga kami mengimbau masyarakat dan penambang mematuhi arahan dari petugas,” ujar Isnugroho dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

Kondisi Terkini: Lava Pijar Mulai Terlihat
Berdasarkan pemantauan intensif di Pos Pengamatan Gunung Semeru, Desa Sumberwuluh, aktivitas vulkanik menunjukkan peningkatan visual yang signifikan.

Status Gunung: Level III (Siaga).

Aktivitas Visual: Guguran lava pijar terlihat jelas setiap malam dari puncak.

Analisis Magma: Tekanan magma diperkirakan sudah berada pada kedalaman dangkal.

Karakteristik Letusan: Tipe Vulkanian dan Strombolian dengan letusan eksplosif yang bisa terjadi beberapa kali dalam satu jam.

Zona Merah dan Larangan Aktivitas
Menyikapi status Siaga, BPBD Lumajang meminta masyarakat dan penambang pasir mematuhi rekomendasi dari PVMBG untuk menjauhi titik-titik berbahaya berikut:

1. Sektor Tenggara (Besuk Kobokan): Dilarang beraktivitas sepanjang 13 km dari puncak.

2. Sempadan Sungai: Radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena risiko awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km.

3. Radius Puncak: Steril dari aktivitas manusia dalam radius 5 km dari kawah untuk menghindari lontaran batu pijar.

Ancaman Ganda: Cuaca Ekstrem dan Lahar Dingin
Selain ancaman erupsi, masyarakat diminta waspada terhadap potensi banjir lahar dingin. Peringatan ini bertepatan dengan rilis cuaca ekstrem dari BMKG yang berlaku pada 21–31 Desember 2025.

Baca Juga  Antisipasi Lonjakan 943 Ribu Penumpang, Bandara Juanda Siagakan Posko Nataru 2025/2026

Aktifnya Monsun Asia dan adanya bibit siklon tropis 93S di Samudera Hindia memicu peningkatan intensitas hujan di wilayah Lumajang. Isnugroho mengingatkan warga di bantaran sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat untuk tetap waspada.

“Warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai agar waspada terhadap potensi banjir lahar dingin, terutama saat intensitas hujan meningkat,” pungkasnya. (XWT)