News

Lifting Minyak Indonesia Tembus 619 Ribu BOPD, Lampaui Target APBN 2025 di Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

347
×

Lifting Minyak Indonesia Tembus 619 Ribu BOPD, Lampaui Target APBN 2025 di Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sebarkan artikel ini
Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

IDNZONE.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan kabar baik dari sektor hulu migas. Realisasi lifting atau produksi minyak siap jual Indonesia menembus angka 619 ribu barel oil per day (BOPD) pada periode September-Oktober 2025. Capaian ini bertepatan dengan satu tahun berjalannya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Angka 619 ribu BOPD tersebut melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, yakni sebesar 605 ribu BOPD, serta realisasi pada tahun 2024 yang hanya mencapai 580 ribu BOPD.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

“Per hari ini, lifting kita itu per hari di bulan September-Oktober itu sudah mencapai 619.000 barel per day, dan rata-rata dari Januari sampai bulan Oktober sudah mencapai 605.000-617.000 barel per day. Jadi sudah melampaui target dari APBN 2025,” kata Bahlil saat acara HIPMI-Danantara Business Forum 2025, Senin (20/10/2025).

Kilasan Balik Produksi Hulu Migas

Bahlil turut menyinggung riwayat produksi hulu migas Indonesia yang sempat menjadi pengekspor migas pada tahun 1996-1997 dengan produksi mencapai 1,5 hingga 1,6 juta BOPD, sementara konsumsi domestik hanya 500 ribu BOPD.

Namun, ia menyinggung peran International Monetary Fund (IMF) pada masa krisis ekonomi, yang menyarankan berbagai kebijakan dan regulasi, termasuk di sektor energi.

“Pertamina salah satu di antara yang kemudian berdampak pada perubahan Undang-Undang Migas. Apa yang terjadi Bapak Ibu semua? Lifting kita turun terus. Sekarang di 2024, lifting kita hanya 580 ribu barel per day,” jelas Bahlil.

Kondisi saat ini, lanjut Bahlil, telah berbalik dari tahun 1997, di mana Indonesia kini menjadi net importir minyak mentah dan BBM, dengan rata-rata kebutuhan impor sebesar 1 juta BOPD.

Baca Juga  Prabowo Perintah Percepat Elektrifikasi 5.700 Desa Hingga 2030, Anggaran Disiapkan

Realisasi Semester I dan Salur Gas

Sementara itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak sepanjang Januari-Juni 2025 atau semester I 2025 mencapai 578 ribu barel per hari (bopd). Realisasi ini sudah lebih tinggi dari tahun sebelumnya, meski baru mencapai 95,5% dari target APBN 2025 sebesar 605 ribu barel per hari.

Adapun untuk salur gas, realisasi sepanjang semester I 2025 mencapai 5.483 juta kaki kubik per hari (MMscfd), hampir mencapai target APBN 2025 sebesar 5.628 MMscfd, atau 97,4%. (YCE)